RAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA NASIONAL

 

        

JOMBANG-SMPN 1 Jogoroto kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini SMPN 1 Jogoroto menerima Penghargaan Adiwiyata Nasional dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan diserahkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong kepada Kepala SMPN 1 Jogoroto, Muhamad Khoiri, S.Pd., di Auditorium Dr. Ir. Soejarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (2 Oktober 2024).

“Adiwiyata yang telah dirintis oleh para pendahulu, tahun ini menjadi Adiwiyata Nasional,” kata kepala SMPN 1 Jogoroto, Muhamad Khoiri, S.Pd.

Perjuangan SMPN 1 Jogoroto untuk meraih Penghargaan Adiwiyata Nasional tidak mudah. Dimulai dari Penghargaan Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2013. Kemudian lolos Adiwiyata Provinsi tahun 2022. Pada tanggal 3 Juli 2024, SMPN 1 Jogoroto mendaftar untuk mendapat Penghargaan Adiwiyata Nasional.

“Alhamdulillah, dalam satu kali pendaftaran langsung lolos. Ini juga berkat kerjasama seluruh warga SMPN 1 Jogoroto, mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, Komite, dan Parasiswa,”jelasnya.

Bapak Khoiri mengatakan, untuk menciptakaan lingkungan sekolah yang bersih, indah, berseri, dan nyaman, tak lepas dari dukungan parasiswa. Siswa dituntut untuk aktif terlibat dalam kegiatan lingkungan, melalui proses dan kegiatan yang telah dirancang bersama.

Ada beberapa elemen yang kita unggulkan yaitu dari segi inovasi. Diantara inovasi yang telah dibuat yang terbaru yaitu barcode tanaman. Pada setiap tanaman di SMPN 1 Jogoroto diberi barcode yang bisa discan dengan smartphone atau HP. Di situ memuat informasi mengenai tanaman tersebut mulai dari nama latinnya, jenis vegetasinya, dari mana asalnya, hingga jumlahnya.

“Barcode tanaman ini merupakan inovasi baru, saat Adiwiyata Nasional ini,”katanya.

Selain barcode tanaman, inovasi terbarunya juga adalah batik ecoprint yang ramah lingkungan. Kalau di sekolah lain ecoprint hanya menggunakan dedaunan, berbeda dengan SMPN 1 Jogoroto yang ditambah dengan bahan dasar yang merupakan sampah yang lingkungan dan bernilai seni tinggi.

Siswa juga memiliki kerajinan dari sampah. Seperti kertas yang sudah tidak dipakai lagi dimanfaatkan sebagai amplop yang digunakan untuk keperluan kantor. Membuat buku notes dari kertas bekas, kerajinan kalender dari tutup botol bekas, juga berbagai macam hiasan bungan dari botol bekas.

Sampah anorganik, seperti botol bekas, gelas minuman, dan kertas juga dikumpulkan setiap tiga hari sekali di Bank Sampah Berseri Bijak Bersampah milik SMPN 1 Jogoroto untuk ditimbang dan disalurkan ke pihak ketiga yaitu Bank Santri milik Kabupaten Jombang. Hasil penjualanya juga dikembalikan ke siswa dan dimasukan ke uang kas kelas.

Begitu juga sampah daun, diolah kembali menjadi kompos yang dibuat dua minggu sekali. Sampah sisa makanan atau sampah organik diolah menjadi pupuk cair. Pupuk yang telah dibuat kemudian dimanfaatkan untuk merawat tanaman di sekitar sekolah.

Kepala sekolah SMPN 1 Jogoroto Muhamad Khoiri mengatakan, Adiwiyata tidak hanya sekedar penghargaan formal. Ia menginginkan, budaya hidup bersih tertanam dalam setiap individu. Dari sisi makanan, budaya meminimalisir sampah dan bebas 5P (Pemanis, pengawet, pewarna, penyedap, dan pengenyal) daam jajanan yang juga dilakukan secara bertahap.

Bapak Khoiri juga mengucapkan terima kasih kepada perintis sekolah Adiwiyata, yang telah bekerja keras melahirkan berbagai inovasi, sehingga bisa meraih predikat Adiwiyata Nasional tahun ini.

Keberhasilan SMPN 1 Jogoroto juga tak lepas dari bimbingan Dinas Lingkungan Hidup Jombang, LSM Berantas Berdaya yang bergerak di bidang lingkungan, serta binaan dan arahan dari Dra. Ipuk Purwandari sebagai penanggungjawab sekolah Adiwiyata Mandiri SMPN 2 Jombang sekaligus pengurus DWP HPAI Jombang.

Setelah meraih predikat Adiwiyata Nasional, pihaknya bakal berangkat lagi menuju Adiwiyata Mandiri. “Akan terus kami buat Inovasi-inovasi, kalau sudah siap nanti mengajukan Adiwiyata Mandiri”, tekadnya.

 

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *