Selama MPLS tidak ada hukuman bagi siswa baru. Panitia membuat siswa senyaman mungkin selama berada di sekolah. Jika ada pelanggaran kecil, hukumannya hanya dicatat dan diberikan nasihat. ’’Selama alasan masih bisa diterima, hanya kami beri nasihat saja,’’ tambahnya.
Siswa juga melakukan demo ekstrakurikuler. Baik keagamaan, kesenian, olahraga, juga mata pelajaran. Termasuk OSIS dan paskib. ’’Setelah melihat tampilan, banyak siswa yang berminat ikut ekstrakurikuler paskib,’’ tambahnya.
Juga ada materi pengenalan budaya lokal dan pembiasaan di sekolah. Seperti salam, senyum, sopan dan santun. Cara belajar efektif, dengan simulasi penyelesaian masalah untuk menumbuhkan motivasi dan semangat belajar. Serta ada materi pengenalan metode pembelajaran.
Materi juga disampaikan pihak ketiga. Bela negara dan PBB, disampaikan anggota koramil Jogoroto. Bahaya nakoba, pornografi, obat-obatan terlarang, merokok serta keselamatan berlalu lintas disampaikan Polsek Jogoroto.
’’Semua kegiatan kita kemas dengan cara yang menyenangkan. Tidak ada tekanan, tidak ada kekerasan, siswa sangat senang. Bahkan ada yang kurang sehat kami suruh pulang tidak mau, saking antusiasnya,’’ tegasnya. Momen MPLS tidak akan terulang kembali.
Sunarti berharap, melalui MPLS, siswa bisa merasa nyaman dan senang berada di SMPN 1 Jogoroto. ’’Semua warga sekolah menerima siswa baru dengan baik. MPLS sangat seru, apalagi setelah dua tahun tidak ada MPLS. Semuanya sangat antusias,’’ tegasnya. (wen/jif/riz)
No responses yet